Rasa kecut diakibatkan karena Kecimpring yang dimasak (dikukus) tidak langsung kering sehingga menyebabkan bakteri berkembang yang menyebabkan perubahan rasa.
Secara tradisional kecimpring diolah biasanya langsung menggunakan tangan baik itu pada proses pemarutan, pengadukan dan bahkan pada proses pembentukan kecimpring, biasanya langsung menggunakan tangan telanjang, yang sangat memungkinkan tercemari oleh bakteri.
Sekali lagi dalam proses yang wajar, dimana kecimpring langsung dijemur di terik matahari maka proses pembuatan yang demikian tidak akan mempengaruhi rasa. Karena pencemaran bakteri akan segera mati oleh panas matahari. Namun akan sangat berpengaruh manakala tidak ada panas matahari dan tidak langsung dikeringkan dengan oven, maka adonan yang sudah dicetak rawan basi dan memberi pengaruh rasa kecut pada hasil akhir setelah proses penggorengan.
Karenanya proses pembuatan Kecimpring higienis menjadi sesuatu yang penting untuk membuat rasa tetap enak dan tentunya tetap sehat.
Berikut cara pengolah kecimpring secara higienis.
- Cuci semua bahan baku, singkong dan bumbu-bumbu.
- Gunakan sarung tangan dari plastik waktu proses pemarutan dan pengadukan adonan
- Gunakan alat cetak untuk proses pembentukan kecimpring dimana semua proses cetak ini tidak menggunakan tangan langsung melainkan dengan pantuan alat, seperti sendok dan sebagainya.
- Jika dilakukan pemindahan dari cetakan ke tempat penjemuran maka pakailah sarung tangan plastik atau alat yang bersih untuk memindahkannya.
- Jika tidak ada panas sebaikya kecimpring yang masih basah tidak ditutup rapat tapi diangin-anginkan pada tempat yang bersih dan terlindung.
selamat mencoba
2 komentar:
makasih Resep nya .. bermanfaat banget ,salam dari Resep Cara Membuat Kentang Mustofa agar Tetap Renyah
Pesan 25 kg dan saya sudah bayar DP tapi kenyataannya Bapak Masykuri tidak dapat dihubungi!! Telpon tidak di angkat, chat saya tidak dibalas, awal2 hanya diread lama kelamaan tidak di buka sama sekali!!!
Posting Komentar